Sejarah Singkat Image Search Engine
Sejarah perkembangan search engine dimulai pada tahun 1990 dan pertama kali dikenalkan oleh Archie, situs FTP yang memberikan kemudahan dalam mencari file yang spesifik. Lalu pada tahun 1996, Google merilis search engine versi mereka dengan menambahkan algoritma yang unik. Selain itu, Yahoo juga mulai mengembangkan search engine versi mereka pada tahun 2002.
Karena kebutuhan dan didorong oleh keinginan untuk memberikan orang-orang kemudahan dalam mencari sesuatu dengan gambar, maka tren dari search engine pun berkembang. Pada akhir 1990-an, ide tersebut direalisasikan oleh sebuah perusahaan penyedia layanan search engine yaitu AltaVista.
Google, sebagai penyedia search engine yang sangat digandrungi oleh banyak orang, mulai mengembangkan image search engine-nya sendiri. Bermodalkan 250 juta lebih gambar yang di-upload ke Google setiap tahun, Google membuat image search engine bernama Google Image pada tahun 2001. Salah satu contoh penggunaan Google Image yang sempat ramai di internet adalah kasus pencarian Versace Dress Jennifer Lopez. Hingga saat ini, teknologi image search engine terus mendapatkan improvement.
Cara Kerja Image Search Engine
Sebagian besar orang mungkin mengira pencarian gambar pada image search engine menggunakan algoritma canggih yang menentukan bahwa gambar memuat konten seperti apa, lalu memberikan indeks. Namun, siapa sangka bahwa teks biasa memiliki peran penting dalam pencarian pada image search engine. Teks yang dimaksud adalah nama dari file tersebut.
Tentu saja, nama file saja tidak cukup, karena bisa saja nama file berbeda dengan konteks dan isi gambar tersebut. Pencarian gambar memerlukan sesuatu yang lebih ‘dalam’ untuk memastikan bahwa gambar relevan dengan kata kunci tertentu. Search engine akan mengandalkan data yang ditemukan di halaman web tempat gambar itu berada, seperti teks konten dan pola penelusuran gambar.
Setelah proses image pre-processing selesai, search engine akan menganalisis gambar yang diupload dengan metode klasifikasi. Apakah gambar tersebut memiliki wajah? Warna apa saja yang terdapat dalam gambar? Apakah ada orang di dalamnya? Dengan begitu, search engine mempersempit ruang lingkup pencarian. Namun, hingga saat ini, pencarian gambar berskala luas masih menjadi masalah yang rumit dan tidak selalu menghasilkan hasil yang akurat.
Selain klasifikasi, metode lain yang digunakan adalah clustering atau pengelompokkan. Proses image pre-processing tetap berjalan, hanya saja search engine akan mengelompokkan gambar berdasarkan konten serupa. Misalnya, jika Anda mencari gambar sandal, maka opsi seperti ‘sandal jepit’, ‘sandal bakiak’, atau ‘sandal di masjid hilang’ bisa muncul.
Contoh Image Search Engine
- Google Image: Layanan yang diluncurkan pada tahun 2001. Kata kunci pencarian gambar didasarkan pada nama file gambar, teks tautan, dan teks di sekitar gambar. Google Images juga menyediakan fitur reverse image search.
- Yandex: Yandex meluncurkan search engine pada tahun 2000, namun fungsi search image baru diluncurkan di Rusia. Pada 2007, Yandex mulai digunakan di luar Rusia.
- TinEye: Search engine yang dikembangkan oleh Idée, Inc. pada 2008, yang populer untuk menampilkan artikel-artikel yang berkaitan dengan gambar yang dicari.
- Bing Images: Diluncurkan pada tahun 2009, fungsi Bing Images adalah mencari dan menampilkan gambar secara cepat, disertai informasi terkait foto tersebut.
- Pinterest: Sebuah platform virtual pinboard dengan fitur unik untuk memperbesar bagian gambar dan melakukan reverse image search.
Kesimpulan
Perkembangan image search engine hingga saat ini masih mengalami peningkatan. Pengguna telah terbiasa menggunakan fitur pencarian gambar. Namun, ketidakcocokan antara gambar yang diupload dan hasil pencarian masih sering ditemukan, terutama jika gambar memiliki kualitas atau resolusi yang kurang baik. Diharapkan solusi untuk ketidakcocokan ini muncul di masa mendatang, mungkin dalam bentuk algoritma baru atau pengembangan fitur yang ada.